Senin, 25 Juli 2011

Tingkatan Siswa



Dalam sepekan terakhir ini, kami mendapatkan kesempatan safari keliling Sumatera Barat. Banyak hal ditemukan terkait pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Salah satu fenomena yang menarik adalah tentang level "siswa" yang bersekolah di suatu daerah. Ada 3 tingkatan siswa yang kami temukan :

1. "Mari Sekolah". Tingkatan ini merupakan tingkatan yang paling dasar, dimana pada tingkatan ini, sekolah hanya bisa mengajak untuk bersekolah. Mau bersekolah saja sudah syukur, siswa/orangtua siswa belum mau dibebani dengan beban bermacam-macam, misalnya uang sekolah yang "agak besar", tugas sekolah yg banyak, membeli buku/LKS, dsb. Salah satu indikasinya adalah adanya protes hanya gara-gara siswa disuruh membeli LKS. Siswa pada tingkatan ini biasanya suka cabut, nongkrong di warung pada saat jam belajar, merokok saat mengenakan pakaian seragam sekolah, suka tawuran, dsb.

2. "Mari Belajar". Tingkatan ini adalah tingkatan yang lebih baik, dimana sekolah dapat mulai menerapkan disiplin yang lebih baik, memungut uang sekolah yang lebih besar, mewajibkan siswa membeli buku/LKS. Biasanya sekolah seperti ini sudah lebih baik. Siswa pada tingkatan sekolah seperti ini biasanya disiplin waktu, masuk, istirahat, dan pulang pada waktunya.

3. "Mari Berprestasi". Tingkatan ini merupakan tingkatan harapan semua pihak. Warga Sekolah sudah mulai sadar tentang budaya disiplin (ada atau tidak ada kepala sekolah, sekolah dapat berjalan dengan baik), partisipasi orang tua murid sangat bagus, dan semangat belajar dan berprestasinya begitu terasa. Siswa pada tingkatan ini biasanya datang 15 menit sebelum bel masuk, tidak mau keluar kelas saat istirahat, atau langsung ke pustaka saat istirahat, dan memanfaatkan semua waktunya untuk belajar.

Sampai di mana tingkatan siswa di sekolah kita? Tentu kita sendiri sebagai penyelenggara sekolah yang dapat menjawabnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar