Sabtu, 10 Desember 2011

Penyebab Sulitnya Widyaiswara LPMP naik Pangkat

Minggu yang lalu banyak widyaiswara yang dindang ke Jakarta untuk membicarakan persoalan kenaikan pangkat. Ada lebih dari 600 widyaiswara yang mendapat ancaman untuk dipecat sebagai widyaiswara. Sebenarnya apa penyebab utama persoalan tersebut? Menurut hemat penulis, ada beberapa penyebab mengapa widyaiswara khusunya widyaiswara LPMP bermasalah dalam kenaikan pangkat, antara lain :
1. Tupoksi(tugas pokok dan fungsi) LPMP yang bukan lagi menjadi lembaga diklat. Dengan tupoksi sebagai lembaga penjaminan mutu, tentulah kegiatan-kegiatan diklat tidak dapat diselenggarakan oleh LPMP atau hanya sedikit kegiatan diklat yang dapat diselenggarakan oleh LPMP. Sementara, tupoksi widyaiswara adalah dikjartih (mendidik, mengajar, dan melatih) PNS.
2. Rendahnya fungsi administrasi widyaiswara. Banyak widyaiswara yang setelah melakukan kegiatan, tidak menyimpan dan melengkapi bahan-bahan angka kreditnya.
3. Rendahnya budaya menulis di kalangan widyaiswara. Ada anekdot, "saya kan widyaiswara, bukan widyatulis". Widyaiswara diasumsikan sebagai insan yang banyak berbicara(swara), bukan menulis.
4. Terlalu rumitnya syarat administrasi kenaikan pangkat/angka kredit widyaiswara. Berbeda dengan guru, penghitungan angka kredit widyaiswara lebih sulit.
5. Kekurangselarasan antara golongan dan tunjangan yang diterima widyaiswara.